Sawah Menguning
Rentetan Rainan yang mengikuti Hari Raya Saraswati yang
tidak kalah pentingnya adalah Rainan Soma Ribek, yang jatuh setelah Rainan
Banyu Pinaruh.
Hari Soma Pon Sinta, disebut juga
rainan Soma Ribek. Menurut pustaka Sundari Gama
pada hari ini Sanghyang Tri Murti Mrtha beryoga, dengan pulu / lumbung
(tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya.
Pada hari tersebut umat Hindu di
Bali disarankan memusatkan perhatian kepada rasa syukur atas keberadaan pangan.
Secara fisik dicerminkan dengan melaksanakan tindakan-tindakan khusus terhadap
padi dan beras, misalnya: tak boleh menumbuk padi, menggiling beras dan
sebagainya. Mengadakan widhi widana seperti lazimnya, dipersembahkan pada
tempat- tempat penyimpanan beras dan padi, sebagai makanan pokok.
Boleh dikatakan, hari ini adalah
Hari Pangan bagi umat Hindu. Pada saat- saat itu kita diminta ngastiti Sang
Hyang Tri Pramana yaitu: Cri, Sadhana dan Saraswati. Terutama hendaklah kita
mengisap sarining tattwa adnjana yaitu memetik sari-sari ajaran-ajaran
kebenaran / ketuhanan
Menurut Ida Pedanda Gunung (dikutip dari Website
Ida Pedanda) pada hari soma Ribek adalah payogan Sanghyang Sri Amretha. Pada
hari ini Umat Hindu melakukan Widhi Widana atau pemujaan pemujaan kepada
Sanghyang Tri pramana yaitu Dewi Sri, Sadhana, dan dewi Saraswati, dengan
menghaturkan upakara di lumbung dan di Pulu (tempat beras). Adapun upakara yang
dihaturkan adalah nyahnyah,gringsing, geti-geti, pisang mas dan wangi-wangian
sebagai tanda syukur atas wara nugraha berupa amertha (makanan) dan semoga
tetap diberikan kesuburan. Pada hari Soma ribek umat Hindu pantang untuk
menumbuk padi dan yang sejenisnya serta menjual beras
0 komentar:
Posting Komentar